definisi dan tujuan sistem manajemen pengetahuan

definisi dan tujuan sistem manajemen pengetahuan

Sistem manajemen pengetahuan (KMS) adalah bagian penting dari struktur organisasi, yang memungkinkan perusahaan untuk menangkap, menyimpan, dan berbagi pengetahuan secara efektif. Sistem ini memainkan peran penting dalam memanfaatkan aset intelektual organisasi dan mendorong inovasi. Pada artikel ini, kita akan mempelajari definisi dan tujuan sistem manajemen pengetahuan, kompatibilitasnya dengan sistem informasi manajemen, dan bagaimana kontribusinya terhadap keberhasilan organisasi.

Definisi Sistem Manajemen Pengetahuan

Sistem manajemen pengetahuan mencakup strategi, proses, dan teknologi yang memfasilitasi penciptaan, penangkapan, pengorganisasian, dan penyebaran pengetahuan dalam suatu organisasi. Sistem ini dirancang untuk memungkinkan karyawan mengakses dan memanfaatkan sumber daya pengetahuan organisasi secara efisien, sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang tepat dan peningkatan produktivitas.

Sistem manajemen pengetahuan melibatkan penggunaan berbagai alat dan platform, seperti sistem manajemen basis data, sistem manajemen dokumen, dan perangkat lunak kolaborasi, untuk menangkap dan mengelola informasi dan aset pengetahuan. Aset ini dapat mencakup pengetahuan eksplisit (informasi terdokumentasi) dan pengetahuan diam-diam (keahlian dan pengalaman pribadi).

Tujuan Sistem Manajemen Pengetahuan

Tujuan dari sistem manajemen pengetahuan berkisar pada peningkatan kemampuan organisasi untuk memanfaatkan dan memanfaatkan pengetahuan secara efektif. Tujuan-tujuan ini meliputi:

  1. Pengambilan Pengetahuan: KMS bertujuan untuk menangkap pengetahuan eksplisit dan diam-diam dari karyawan, dokumen, dan sumber lain dalam organisasi. Dengan melakukan hal ini, organisasi dapat mencegah hilangnya pengetahuan akibat pergantian karyawan dan menciptakan gudang informasi yang sangat berharga.
  2. Penyimpanan dan Organisasi Pengetahuan: Setelah pengetahuan ditangkap, KMS menyimpan dan mengaturnya secara terstruktur. Hal ini termasuk mengkategorikan pengetahuan berdasarkan relevansi, konteks, dan aksesibilitas, sehingga memudahkan karyawan untuk mengambil dan memanfaatkan informasi saat dibutuhkan.
  3. Akses dan Pengambilan Pengetahuan: KMS memberi karyawan akses mudah ke sumber daya pengetahuan yang disimpan. Melalui fungsi pencarian intuitif dan repositori yang terstruktur dengan baik, karyawan dapat mengambil informasi dan keahlian yang relevan, sehingga meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan kinerja tugas mereka.
  4. Berbagi Pengetahuan dan Kolaborasi: Memfasilitasi berbagi pengetahuan dan kolaborasi adalah tujuan utama KMS. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk menyumbangkan keahlian mereka, berbagi praktik terbaik, dan berkolaborasi dalam proyek, sehingga menghasilkan budaya organisasi yang lebih terinformasi dan inovatif.
  5. Pemanfaatan Pengetahuan dan Inovasi: Dengan memberikan akses mudah terhadap pengetahuan dan keahlian, KMS memberdayakan karyawan untuk memanfaatkan pengetahuan organisasi untuk inovasi dan pemecahan masalah. Tujuan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.

Kompatibilitas dengan Sistem Informasi Manajemen

Sistem manajemen pengetahuan terkait erat dengan sistem informasi manajemen (MIS) tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Sementara MIS fokus pada pengumpulan, pemrosesan, dan pelaporan data untuk pengambilan keputusan manajerial, KMS berdedikasi untuk mengelola sumber daya pengetahuan dan menumbuhkan budaya berbagi pengetahuan dalam organisasi.

Namun, KMS dan MIS dapat saling melengkapi dalam beberapa hal. Misalnya, KMS dapat memberikan pengetahuan dan keahlian yang berharga untuk mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data yang difasilitasi oleh MIS. Integrasi antara KMS dan MIS dapat memungkinkan organisasi untuk menggabungkan wawasan berbasis informasi dan pengetahuan, sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih komprehensif dan terinformasi.

Selain itu, KMS dan MIS sering kali menggunakan teknologi serupa, seperti database, alat analisis, dan platform kolaborasi. Kompatibilitas antara sistem-sistem ini terletak pada penggunaan teknologi bersama untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya organisasi, meskipun dengan fokus yang berbeda.

Kesimpulan

Sistem manajemen pengetahuan sangat penting bagi organisasi yang ingin memanfaatkan aset intelektual mereka dan mempromosikan budaya berbagi pengetahuan, pembelajaran, dan inovasi. Dengan mendefinisikan tujuan sistem manajemen pengetahuan dan memahami kompatibilitasnya dengan sistem informasi manajemen, organisasi dapat mengoptimalkan sumber daya pengetahuannya dan mendorong kesuksesan yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, penerapan dan pemanfaatan sistem manajemen pengetahuan yang efektif dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan kinerja karyawan, dan keunggulan kompetitif di pasar.